Analisis Jurnal Teknik Sipil : Bidang Konstruksi
Dalam mata kuliah Teknik Penulisan
dan Presentasi kali ini, terdapat lima jurnal yang berkaitan dengan bidang
Teknik Sipil yang berbeda judul dan tentu kajian isi nya pun berbeda satu dan
lainnya. Jurnal sendiri merupakan karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya. Analisis mengenai suatu jurnal sangat penting
dilakukan karena dapat memperbaiki kelayakan suatu jurnal agar dapat dikonsumsi
atau dapat dipahami secara baik, benar dan sesuai dengan penelitian yang di
lakukan.
1. PENGARUH
PROSES PEMBASAHAN DAN PENGERINGAN PADA TANAH EKSPANSIF YANG DISTABILISASI
DENGAN KAPUR DAN ECO CURE
Pada bagian abstrak terdapat latar
belakang, tujuan, metode pengerjaan, hasil serta kesimpulan yang jelas.
Dilatarbelakangi karena beberapa kondisi jalan di daerah Indonesia masih berupa
tanah asli yang didominasi oleh tanah lempung dengan plastisitas dan
kembang-susut yang tinggi. Pada kondisi tanah tersebut, permukaan jalan sangat
mudah berubah karena faktor air, sehingga di musim hujan banyak ruas-ruas jalan
yang rusak berat dan tidak dapat dilewati kendaraan bermotor. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh siklus pembasahan dan
pengeringan pada tanah ekspansif yang distabilisasi oleh kapur dan eco
cure. Kekuatan tekan diuji dengan unconfined compression test dan
daya dukung diuji dengan tes CBR laboratorium. Hasil pemakaian kapur dan eco
cure menghasilkan perbaikan sifat-sifat fisik dan mekanik dari tanah
asli. Namun dari hasil tersebut, diperlukan variasi penambahan kapur dengan
persentase yang berbeda atau perlu dipertimbangkan juga pemakaian campuran
semen-kapur apabila ditambahkan dengan eco cure.
Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan latar belakang. Latar belakang tertera pada bagian abstrak. Perumusan masalah pada jurnal ini adalah bagaimana perubahan nilai CBR dan kuat tekan pada contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure, serta bagaimana pengaruh proses pembasahan dan pengeringan terhadap kuat tekan, kuat geser dan perubahan volume contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi, yaitu penelitian dilakukan pada tanah asli jalan Bojonegoro - Padangan km 133 + 500 yang distabilisasi dengan kapur 8% dan eco cure 1%, serta pengujian kuat tekan menggunakan unconfined compression test dan nilai CBR diperoleh dari pengujian CBR laboratorium. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai CBR dan kuat tekan pada contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure, serta mempelajari perilaku pengaruh proses pembasahan dan pengeringan terhadap kuat tekan, kuat geser dan perubahan volume contoh tanah asli dan contoh tanah yang distabilisasi dengan kapur dan eco cure. Manfaat penelitian ini diharapkan bahwa penggunaan bahan stabilisasi kapur dan eco cure mampu mengatasi permasalahan yang terjadi pada pekerjaan jalan pada tanah asli dengan kondisi plastisitas dan kembang-susut yang tinggi saat musim hujan dan musim kemarau. Metode pengumpulan data tidak dijelaskan. Sistemtika penulisan sudah sesuai, namun jadwal rencana kegiatan tidak dijelaskan.
Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahan data dijelaskan secara terperinci. Ada beberapa bagian yang dianalisis, yaitu hasil pengujian sifat fisik tanah lempung campuran, hasil pengujian pemadatan standar terhadap tanah lempung campuran, perubahan nilai CBR akibat penambahan kapur dan eco cure, perubahan nilai swelling akibat penambahan kapur dan eco cure, dan hasil pengujian benda uji akibat siklus pembasahan dan pengeringan, Berdasarkan analisis yang didapati, dapat disimpulkan bahwa penambahan kapur 8% dan eco cure 1% menyebabkan perubahan kepadatan tanah akibat pemakaian berat volume kering yang meningkat, serta meningkatnya daya dukung tanah, yaitu kuat tekan, kuat geser dan nilai CBR.
2. Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku
Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi.
Latar
belakang masalah dari jurnal ini adalah permasalahan yang dihadapi wilayah
Jabodetabek ketika musim hujan dan terjadi hujan terus menerus dengan waktu
yang tidak bisa diperkirakan adalah banjir. Banjir dapat terjadi karena beberapa
faktor. Salah satu penyebab yang bisa terjadi adalah ketika suatu bendungan
tidak dapat mengatasi debit air yang meningkat sehingga menyebabkan limpas atau
banjir dan dampaknya adalah banjir menggenangi beberapa wilayah tertentu.
Bendungan ciawi yang mengalami kegagalan memberi dampak banjir terhadap wilayah
sekitarnya. Maka dari itu diperlukan analisis dengan beberapa metode untuk
mengetahui wilayah mana saja yang tergenang akibat kegagalan bendungan Ciawi.
Penentuan judul jurnal bisa diambil dari latar belakang masalah yang dijadikan
inti pembahasan. Perumusan masalahnya pun diambil dari latar belakang masalah
karena latar belakang masalah yang terjadi harus dilanjuti dengan perumusan
masalah untuk mengatasinya. Tujuan dan manfaat dari jurnal ini sudah sangat
jelas dan sesuai dengan judulnya yaitu untuk menentukan wilayah – wilayah yang
tergenang saat bendungan Ciawi mengalami kegagalan sehingga dapat
mengantisipasi atau mengurangi dampak negatif akibat banjir yang terjadi
seperti kerusakan fasilitas maupun korban jiwa. Sistematika penulisan dalam
jurnal ini yaitu abstrak, pendahuluan, tujuan penelitian, hasil uji dan
pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka.
http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2850
http://journals.itb.ac.id/index.php/jts/article/view/2850
3. STUDI
PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN
GESER TANAH
Pada bagian abstrak tidak terdapat latar
belakang permasalahan yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir terhadap parameter
kekuatan geser tanah. Tanah yang diuji berasal dari tanah pasir pantai Padang
yang memiliki butiran seragam dan merupakan jenis tanah non kohesif yang
mempunyai sifat antar butiran lepas. Untuk memperbaiki struktur tanah ini maka
dilakukan pencampuran tanah lempung. Pengujian geser langsung dilakukan dengan
dua cara, yang pertama kondisi basah, yaitu dengan pemadatan menggunakan
proktor standar, yang keduia kondisi kering, yaitu dengan menggunakan derajat
kerapatan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan
parameter kuat geser tanah setelah tanah lempung dicampurkan pada tanah pasir.
Untuk pengujian geser langsung, semakin padat suatu massa tanah maka semakin
besar sudut gesernya, sebaliknya semakin lepas suatu massa tanah maka semakin
kecil sudut geser yang dihasilkan. Semakin besar kadar lempung yang ditambahkan
maka semakin meningkat kohesi tanah tersebut, dan sudut geser akan menjadi
semakin menurun.
Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan masalah yang ditinjau. Apabila suatu tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas dan tidak padat, maka tanah tersebut perlu dilakukan perbaikan. Pada percobaan ini tanah pasir diperbaiki dengan mencampurkan tanah lempung pada tanah pasir untuk diteliti kuat geser tanahnya. Perumusan masalah dan penentuan batasan masalah tidak dijelaskan pada jurnal ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir pantai terhadap kekuatan geser tanah. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir pantai terhadap kekuatan geser tanah pasir sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif penggunaan tanah lempung sebagai bahan stabilisasi pada tanah pasir pantai dan dapat diaplikasikan pada kasus-kasus geoteknik di lapangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengujian geser langsung pada kondisi tanah kering dan tanah basah. Sistematika penulisan pada jurnal ini sudah sesuai, namun tidak dijelaskan mengenai jadwal rencana kegiatan yang berlangsung.
Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahan data dilakukan menggunakan dua cara, yaitu AASTHO dan USCS. Analisis data digambar melalui grafik dan dijelaskan, salah satunya adalah semakin besar kadar lempung maka nilai sudut geser dalam semakin berkurang dan nilai kohesi semakin tinggi. Penafsiran analisis data dijelaskan secara terperinci, hingga dapat disimpulkan bahwa semakin padat massa tanah maka semakin besar sudut gesernya, dan sebaliknya semakin lepas massa tanah maka sudut geser semakin menurun.
4.
Kajian Keruntuhan
Bangunan Industri Pada Saat Proses Konstruksi
Latar
belakang masalah dari jurnal ini adalah untuk mengetahui penyebab keruntuhan
bangunan pada saat konstruksi berlangsung dengan berbagai faktor pertimbangan
yang mengarah pada saat perencanaan atau hal lainnya. Perumusan masalahnya
dapat dikaji ulang dari latar belakang masalah yang diangkat yaitu mengapa
dapat terjadi keruntuhan dan solusi apa yang dapat diambil dan kaitanya dengan
material apa yang digunakan dan berkaitan dengan struktur dari bangunan
tersebut apakah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Penentuan judul juga bisa
dipengaruhi dari latar permasalahan dan yang diketahui permasalahan adalah
keruntuhan bagunan industri saat proses kontruksi itu mengapa judul yang
diambil ada kata kajian. Tujuan penelitian ini adalah utuk mengetahui penyebab
keruntuhan bangunan dan faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi keruntuhan
tersebut serta mengetahui material apa yang layak digunakan agar bangunan tidak
mengalami keruntuhan pada saat konstruksi. Sistematika penulisan dalam
jurnal ini yaitu abstrak, pendahuluan, tujuan penelitian, hasil uji dan
pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka. Secara umum jurnal ilmiah ini sudah
memenuhi kaidah penulisan jurnal ilmiah, pada akhir bagian terdapat daftar
pustaka yang cukup lengkap dan jelas.
5.
PENGARUH PENAMBAHAN BENTONITE DAN SEMEN
DALAM PROSES STABILISASI TANAH DASAR(SUBGRADE)
Pada bagian abstrak terdapat latar belakang, tujuan, metode
pengerjaan, hasil serta kesimpulan yang jelas. Dilatarbelakangi karena sering
terjadi kegagalan konstruksi jalan raya, salah satunya akibat buruknya kualitas
tanah dasar (subgrade), sehingga diperlukan proses stabilisasi untuk
memperbaiki kualitas tanah. Diharapkan dengan adanya tambahan bentonite pada
campuran tanah dan semen, mampu memperbaiki karakteristik fisik dan mekanik
tanah. Metode pengujian laboratorium berdasarkan SNI dan ASTM. Berdasarkan
hasil analisis, penambahan bentonite tidak membantu menstabilkan tanah, karena
daya serap bentonite hanya dapat digunakan sebagai bahan pengisi plastis dan
kembang susutnya tinggi. Jadi bentonite hanya dapat digunakan sebagai bahan
pengisi pada campuran tanah dan semen.
Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan latar belakang. Latar belakang tertera pada bagian abstrak. Perumusan masalah dan penentuan batasan masalah tidak dijelaskan pada jurnal ini. Tujuan dari stabilisasi tanah yaitu untuk meningkatkan kemampuan daya dukung tanah dalam menahan serta meningkatkan stabilitas tanah. Manfaat diberikan bentonite pada tanah adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh bentonite dalam proses stabilisasi. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengambilan tanah asli (subgrade), kemudian pada tanah tersebut akan dilakukan serangkaian uji/test. Pengujian berat jenis untuk tanah asli, semen dan bentonite. Selanjutnya pengujian atterberg limit, pemadatan, CBR laboratorium, unqonfined dan swelling. Sistematika penulisan pada jurnal ini sudah sesuai, namun tidak dijelaskan mengenai jadwal rencana kegiatan yang berlangsung.
Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahn data tidak dijelaskan secara terperinci, Analisis data digambar melalui grafik dan dijelaskan, salah satunya penambahan semen 2% dapat menurunkan persentase swelling, tetapi setelah ditambah bentonite semakin naik. Artinya bahwa kadar semen dapat menurunkan potensi pengembangan tanah lempung, tetapi bentonite sebaliknya.
Pada tahap perencanaan, pemilihan judul sudah sesuai dengan latar belakang. Latar belakang tertera pada bagian abstrak. Perumusan masalah dan penentuan batasan masalah tidak dijelaskan pada jurnal ini. Tujuan dari stabilisasi tanah yaitu untuk meningkatkan kemampuan daya dukung tanah dalam menahan serta meningkatkan stabilitas tanah. Manfaat diberikan bentonite pada tanah adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh bentonite dalam proses stabilisasi. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengambilan tanah asli (subgrade), kemudian pada tanah tersebut akan dilakukan serangkaian uji/test. Pengujian berat jenis untuk tanah asli, semen dan bentonite. Selanjutnya pengujian atterberg limit, pemadatan, CBR laboratorium, unqonfined dan swelling. Sistematika penulisan pada jurnal ini sudah sesuai, namun tidak dijelaskan mengenai jadwal rencana kegiatan yang berlangsung.
Pada tahap pelaksaan, pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Pengolahn data tidak dijelaskan secara terperinci, Analisis data digambar melalui grafik dan dijelaskan, salah satunya penambahan semen 2% dapat menurunkan persentase swelling, tetapi setelah ditambah bentonite semakin naik. Artinya bahwa kadar semen dapat menurunkan potensi pengembangan tanah lempung, tetapi bentonite sebaliknya.
sumber :
http://iastias.blogspot.com/2016/10/menganalisis-jurnal-teknik-sipil.html?m=1
Komentar
Posting Komentar