Contoh Proposal Tugas Akhir
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISA
KINERJA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM MAGELANG MENGGUNAKAN APLIKASI EPANET
2.0
(Studi kasus: kota
Magelang Kab. Magelang)
Disusun Oleh :
DINDA PRATIWI
12316102
PROGRAM STUDI TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA
KINERJA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM MAGELANG MENGGUNAKAN APLIKASIEPANET
2.0
(Studi kasus: kota
Magelang Kab. Magelang)
Telah disetujui dan
disahkan oleh:
Depok:....................................2018
Dosen Pembimbing
Adwiyah Asyfa,S.T.,M.Eng.
NIK. 300000223
Laporan Tugas Akhir ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk mencapai drajad Sarajana S-1 Program Studi
Teknik Sipil
Depok:....................................2018
Ketua Program Studi
Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
Adi Setiabudi
Bawono,S.T,M.T
NIK. 121210026
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penyusun berhasil
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang berjudul “Analisa Kinerja
Sistem Jaringan Distribusi PDAM Magelang”. Proposal ini merupkan persyaratan
untuk mengajukan penelitian Tugas Akhir, dimana Tugas Akhir merupakan kurikulum
program studi teknik sipil untuk mencapai drajad s-1.
Penyusun mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang
telah membantu menyelesaikan proposal ini baik secara material maupun Spritual
dan yang memberikan motivasi sehingga penyusunan proposal ini dapat berjalan
dengan baik.
Akhir kata, penyusun
menyadari bahwa dalam proposal ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran sangat saya harapkan. Sekian dan
terima kasih
Depok
.............Desember
2018
Penyusun
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Air merupakan kebutuhan
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, tanpa air tidak akan ada
kehidupan di bumi. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal
yang wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama karena
menyangkut kehidupan orang banyak. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air
bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan
dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan
dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Masyarakat sering
mengeluh air yang disalurkan PDAM sering macet, keruh. Masyarakat di beberapa
wilayah pelayanan akhirnya hanya menggunakan air PAM untuk mandi dan mencuci.
Sedangkan untuk minum dan memasak mereka mengeluarkan uang ekstra untuk membeli
AMDK (Air Minum Dalam Kemasan).
PDAM kota Magelang
mempunyai masalah yang sama yaitu tingkat pelayanan (coverage level) yang
rendah dan tingkat kehilangan air (uncounted water) yang tinggi. Tingkat
kebocoran Perusahaan Air Minum di Indonesia rata-rata diatas 30%.
Disamping
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem penyediaan air minum, PDAM
juga menghadapi tantangan untuk meningkatkan kinerja sistem dalam rangka
mengatasi peningkatan konsumsi air masyarakat. Konsumsi air akan selalu
mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan populasi..
1.2. Maksud
dan Tujuan Penelitian
Maksud
dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja sistem distribusi air
minum yang telah dilakukan oleh PDAM Magelang dalam memenuhi kebutuhan air
minum di Kota Magelang.
Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa
kualitas dan kuantitas air bersih yang dihasilkan oleh PDAM Magelang
dibandingkan dengan besarnya kebutuhan air bersih masyarakat di lingkungan Kota
Magelang.
2. Menganalisa
faktor-faktor persyaratan yang harus terpenuhi agar suatu sistem distribusi air
bersih dapat berjalan, yang meliputi kapasitas tampungan yang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, debit aliran, kecepatan aliran,dan tekanan.
1.3. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang serta maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka timbul
permasalahan yang menarik untuk diteliti yaitu:
1. Apakah
pelayanan yang diberikan oleh PDAM Magelang memberikan pelayanan yang optimal
dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga kota Magelang?
2. Apakah
kinerja sistem jaringan distribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
distribusi air bersih oleh PDAM Magelang saat ini dapat
berjalan secara optimal?
1.4. Batasan
Masalah
1. Penelitian
terbatas pada sistem jaringan distribusi air bersih di kota Magelang yang
dikelola oleh PDAM Magelang
2. Besarnya
jumlah air yang tercatat pada meter air pelanggan, diasumsikan merupakan
kemampuan layanan sistem distribusi air bersih oleh PDAM terhadap masyarakat
kota Magelang
3. Kualitas
air bersih pada penelitian ini dibatasi pada bau, rasa, dan warna dari air
bersih yang didistribusikan ke pelanggan
4. Kuantitas
air bersih yang dimaksud yaitu terpenuhinya kebutuhan setiap pelanggan, yang
dalam penelitian ini adalah warga kota Magelang
5. Kontinuitas
aliran air bersih yang dimaksud adalah tercukupinya pasokan air bersih sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, dan mengalir secara kontinyu selama 24 jam setiap
hari.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem infrastruktur
merupakan pendukung utama fungsi sistem sosial dan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat. Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai
fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan,
instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem
sosial dan ekonomi masyarakat (Grigg, 2000 dalam Kodoatie, 2003,Bab I hal 9).
Secara lebih spesifik
oleh American Public Works Association (Stone, 1974 dalam Kodoatie,
2003, Bab VII hal. 187) infrastruktur didefinisikan sebagai
fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan oleh agen-agen publik untuk fungsi
pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah,
transportasi dan pelayanan seimbang untuk memfasilitasi tujuan ekonomi dan
sosial.
Infrastruktur perkotaan
dapat menjadi faktor penentu kebijakan perkembangan lahan atau suatu kawasan.
Sistem jaringan air bersih merupakan salah satu dari infrastruktur perkotaan
yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk suatu kota. Sehingga
dapat dilihat bahwa pemenuhan kebutuhan air bersih memegang peranan penting
dalam perkembangan suatu kota. Apabila fasilitas infrastruktur telah terbangun
secara benar, dan penyediaan pelayanan umum telah terjamin sesuai dengan
rencana yang ditetapkan, maka pola perkembangan masyarakat dapat dikendalikan secara
efektif.
III. LANDASAN TREORI
III.1 Persyaratan
dalam Penyediaan Air Bersih
III.1.1 Persyaratan Kualitas
Persyaratan kualitas
menggambarkan mutu dari air baku dan air bersih. Dalam Modul
Gambaran Umum Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Edisi Maret 2003
hal. 4-5 dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih meliputi:
1. Persyaratan
fisik
2. Persyaratan
kimiawi
3. Persyaratan
bakteriologis
4. Persyaratan
radioaktifitas
III.1.2 Persyaratan Kuantitas
(Debit)
Persyaratan kuantitas
dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang
tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani.
III.1.3 Persyaratan Kontinuitas
Air baku untuk air bersih
harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang
relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per
hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia.
III.1.4 Persyaratan Tekanan Air
Dalam pendistribusian
air, untuk dapat menjangkau seluruh area pelayanan dan untuk memaksimalkan
tingkat pelayanan maka hal wajib untuk diperhatikan adalah sisa tekanan air.
Sisa tekanan air tersebut paling rendah adalah 5mka (meter kolom air) atau 0,5
atm (satu atm = 10 m), dan paling tinggi adalah 22mka (setara dengan gedung 6
lantai).
III.2 Sistem
Distribusi dan Sistem Pengaliran Air Bersih
III.2.1 Sistem Distribusi Air
Bersih
Tugas pokok sistem
distribusi air bersih adalah menghantarkan air bersih kepada para
pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan faktor kualitas,
kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor yang
didambakan oleh para pelanggan adalah ketersedian air setiap waktu. Suplai
air melalui pipa induk mempunyai dua macam sistem; yaitu
1. Continuous
system
2. Intermitten
system
III.2.2 Sistem Pengaliran Air
Bersih
Untuk mendistribusikan
air minum kepada konsumen dengan kuantitas, kualitas dan tekanan yang cukup
memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir, pompa dan dan
peralatan yang lain. Metode dari pendistribusian air tergantung
pada kondisi topografi dari sumber air dan posisi para konsumen berada.
Menurut Howard S Peavy et.al (1985, Bab 6 hal. 324-326) sistem pengaliran
yang dipakai adalah sebagai berikut;
a. Cara
Gravitasi
b. Cara
Pemompaan
c. Cara
Gabungan
III.3 Aplikasi
Epanet 2.0 dalam Analisa Jaringan Distribusi Air Bersih
III.3.1 Umum
Epanet 2.0 adalah program
komputer yang berbasis windows yang merupakan program
simulasi dari perkembangan waktu dari profil hidrolis dan perlakuan
kualitas air bersih dalam suatu jaringan pipa distribusi, yang didalamnya
terdiri dari titik/node/junction pipa, pompa, valve (asesoris) dan reservoir
baik ground reservoar maupun reservoir menara. Epanet 2.0 didesain sebagai alat
untuk mengetahui perkembangan danpergerakan air serta degradasi unsur kimia
yang terkandung dalam air di pipa distribusi air bersih, yang dapat
digunakan untuk analisa berbagai macam sistem distribusi, detail
desain, model kalibrasi hidrolis. Analisa sisa khlor dan beberapa unsur
lainnya.
III.3.2 Input data dalam Epanet
2.0
Data data yang dibutuhkan
dalam Epanet 2.0 sangat penting sekali dalam
proses analisa, evaluasi dan simulasi
jaringan air bersih berbasis epanet.
Input data yang
dibutuhkan adalah:
1. Peta jaringan
2. Node/junction/titik
dari komponen distribusi.
3. Elevasi
4. Panjang pipa
distribusi
5. Diameter dalam pipa
6. Jenis pipa yang
digunakan
7. Umur pipa
8. Jenis sumber (mata
air, sumur bor, IPAM, dan lain lain)
9. Spesifikasi pompa
(bila menggunakan pompa)
10. Bentuk dan ukuran
reservoir.
11. Beban masing-masing
node (besarnya tapping)
12. Faktor fluktuasi
pemakaian air
13. Konsentrasi khlor di
sumber
Output yang dihasilkan
diantaranya adalah :
1. Hidrolik head masing -
masing titik.
2. Tekanan dan kualitas
air. (Epanet 2.0 Users Manual )
IV. METODOLOGI PENELITIAN
IV.1 Pendahuluan
penelitian tentang
analisa kinerja sistem jaringan distribusi pdam magelang bertujuan
umtukMenganalisa kualitas dan kuantitas air bersih yang dihasilkan oleh PDAM
Magelang,Menganalisa faktor-faktor persyaratan yang harus terpenuhi agar suatu
sistem distribusi air bersih dapat berjalan, yang meliputi kapasitas tampungan
yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, debit aliran, kecepatan aliran,dan
tekanan
IV.2 Kebutuhan
Data
Ada dua jenis data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Data
Primer
Merupakan data yang secara langsung
bersumber dari observasi lapangan, pengukuran secara langsung di lapangan.
2. Data
Sekuder
Merupakan data-data yang bersumber dari
data-data yang telah dihimpun oleh instansi-instansi terkait, yang dalam hal
ini adalah PDAM Magelang.
IV.3 Prosedur
Penelitian
Kegiatan pelaksanaan
penelitian tentang analisa kinerja jaringan dan tingkat kepuasan
pelanggan pada sistem distribusi air bersih PDAM Kecamatan Banyumanik,
dengan studi kasus Kelurahan Srondol Wetan, Perumnas Banyumanik
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan
pengecekan terhadap data-data yang telah diperoleh, yaitu data topografi, data
jaringan, data inflow, data debit, data tekanan air, data kontinuitas aliran,
data kualitas air, serta karakteristik pemakaian air.
2. Melakukan
simulasi pengoperasian jaringan air bersih menggunakan program EPANET 2.0
berdasarkan data yang telah diperoleh,yaitu kondisi konfigurasi jaringan dan
topografi, dengan input data yang meliputi data fisik jaringan, interkoneksi
jaringan, sumber-sumber air, serta aksesoris jaringan pipa. Input data terdiri
dari :
a. Tabel
Pipa
Data yang dimasukkan meliputi nomor pipa,
panjang pipa, diameter pipa, kekasaran dalam pipa, serta titik (node) pada
ujung hulu dan hilir. Output yang dihasilkan meliputi kecepatan aliran dalam
pipa
b. Tabel
Titik (node)
Node merupakan input data mengenai koneksi
antar node dan parameter tiap node tersebut. Input data meliputi nomor node,
elevasi node, kebutuhan (demand) pada node tersebut, serta koordinat lokasi node.
c. Tabel
Inflow
Merupakan data masukan mengenai
sumber-sumber air yang memasok air ke jaringan. Sumber air dapat berupa
reservoir ataupun tangki, serta termasuk di dalamnya adalah pompa. Input data
yang diperlukan meliputi besarnya debit inflow ke jaringan.
d. Tabel
Liku – Karakteristik Pompa
Merupakan data hubungan antara tinggi
(head) terhadap kapasitas aliran pompa. Liku karakteristik ini digunakan
sebagai input dalam tabel inflow.
3. Melakukan
analisa kinerja pelayanan jaringan air bersih berdasarkan data primer maupun
sekunder tentang debit air, tekanan, kontinuitas aliran, dan kualitas air
sebagai parameter untuk mendapatkan hasil analisa kinerja pelayanan jaringan
air bersih.
Daftar Pustaka
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 416/Menkes/PER/IX/1990 Syarat – Syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Bersih
Kodoatie, Robert dkk, 2001, Pengelolaan
Sumber Daya Air Dalam Otonomi Daerah, Yogyakarta, Penerbit Andi.
https://tosimasipil.blogspot.com/2015/03/contoh-proposal-tugas-akhir-teknik-sipil.html?m=1
Komentar
Posting Komentar