Riset Operasi : Tugas 1
MAKALAH
RISET OPERASI
OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK
KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG SAMSAT KULON
PROGO
Disusun
Oleh :
DINDA
PRATIWI
12316102
2TA06
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit,
karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang
digunakan untuk penyelesaian dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan
proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung
antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Semakin besar suatu proyek,
menyebabkan semakin banyak juga masalah yang ada dan harus dihadapi. Mulai dari
perencanaan kita dihadapkan pada pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja,
biaya, waktu, peralatan dan lain sebagainya, sampai pada pelaksanaan proyek.
Jika hal-hal tersebut tidak ditangani dengan cepat dan benar, berbagai masalah
akan muncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek, penyimpangan mutu,
pembiayaan yang membengkak, pemborosan sumber daya dan lain sebagainya yang
sangat merugikan bagi pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi masalah ini, harus
diperhatikan jadwal waktu yang menunjukkan kapan berlangsungnya setiap kegiatan
proyek, sehingga sumber daya dapat disediakan pada waktu yang tepat dan setiap
komponen kegiatan dapat dimulai pada waktu yang tepat juga. Sebaliknya suatu
perencanaan yang tidak tepat dan sistematis akan menyebabkan keterlambatan
dalam pelaksanaannya.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan
dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur
keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat
dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan
proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek
sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan
bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat
keterlambatan penyelesaian proyek.
Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan biaya yang
dioptimasikan sangat penting untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal
maka kontraktor proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk bisa
mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam optimasi waktu dan
biaya adalah membuat jaringan kerja proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan
yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya
(Resources). Hal itu menuntut kita untuk menggunakan metode yang tepat dalam
mengoptimalkan sumber daya yang ada serta fasilitas yang tersedia seperti alat
bantu program komputer aplikasi teknik sehingga proyek dapat diselesaikan tepat
waktu, tepat mutu, dan tepat biaya.Penelitian ini membahas mengenai analisa
percepatan waktu proyek pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon
Progo, Kabupaten Kulon progo dengan metode penambahan jam kerja (lembur) yang
bervariasi dari 1 jam lembur sampai 3 jam lembur danpenambahan tenaga kerja 1
sampai tenaga kerja 3 selanjutnya menentukan perubahan biaya proyek setelah
dilakukan lembur, serta membandingkannya antara penambahan tenaga kerja yang
selanjutnya dibandingakan kembali dengan biaya denda dengan perubahan biaya
sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja.
B.
Rumusan
Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki
suatu kejelasan dalam pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah antara
lain:
1. Berapa
besar perubahan antara waktu dan biaya pelaksanaan proyek sebelum dan sesudah
kompresi durasi dengan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga
kerja ?
2. Berapa
selisih perbandingan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah
penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja?
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun maksud dan
tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung
perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi penambahan jam kerja
dan penambahan tenaga kerja.
2. Membandingkan
antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam
kerja (lembur) serta penambahan tenaga kerja.
D.
Batasan
Masalah
Penelitian ini dapat lebih mengarah pada
latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan maka dibuat
batasan-batasan masalah guna membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain :
1. Pengambilan
data berasal dari Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon
Progo. Perhitungan optimasi hanya meninjau pekerjaan gedung termasuk pekerjaan
pemeliharaan gedung sehingga didapat durasi pekerjaan selama 130 hari.
2. Hari
kerja yang berlangsung dalam pelaksanaan proyek adalah Senin-Sabtu, dengan jam
kerja berkisar 08.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat pada 12.00-13.00 WIB dan
maksimum jam lembur yang diperkenankan selama 4 jam dari jam 17.00-21.00.
3. Pengoptimasian
waktu dan biaya dengan metode penambahan jam kerja (lembur).
4. Perhitungan
analisa percepatan waktu proyek pada penelitian ini menggunakan alternatif
yaitu variasi penambahan jam kerja (lembur) dan menambah jumlah sumber daya /
tenaga kerja (Resources) untuk mengetahui perubahan waktu dan biaya.
LANDASAN
TEORI
1.
Pemrograman Linear
Pada
setiap permasalahan akan ditentukan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan
sistem kendala, yang sama-sama membentuk suatu model matematika. Bentuk umum
model pemrograman linier adalah :
Maksimumkan / Minimumkan :
Z = c1x1 + c2x2
+ … + cnxn (1)
Dengan batasan :
a11x1 + a12x2
+ … + a1nxn
≥≤ b1 (2)
a21x1 + a22x2
+ … + a2nxn ≥ ≤ b2 (3)
…
+ ... +
... + … ≥ ≤ … (4)
…
+
... + ... + … ≥ ≤ … (5)
…
am1x1
+ am2x2 + …+ amnxn ≥ ≤ bm
(6)
Keterangan :
Z
: Nilai fungsi tujuan yang dicari nilai optimalnya (maksimal, minimal)
cj
: Sumbangan
per unit kegiatan untuk masalah maksimasi cj, memungkinkan keuntungan
atau penerimaan per unit, sedangkan dalam kasus minimasi,menunjukan biaya per
unit.
xj : Banyaknya kegiatan ke-j
aij
: Banyaknya sumber daya i yang
diper-lukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran kegiatan j.
bi : Jumlah sumber daya i yang tersedia untuk
dialokasikan ke setiap unit kegiatan.
n
: Macam kegiatan yang menggunakan
sumber atau fasilitas yang tersedia
m : Fasilitas yang tersedia.
PEMBAHASAN
Waktu
dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek.
Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang
singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan.
Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu
pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya
yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya
denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Tujuan dari penelitian ini
adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi
penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja, serta membandingkan
hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah penambahan jam kerja
(lembur) dan penambahan tenaga kerja. Data-data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor pelaksana.
Waktu
dan biaya optimum akibat penambahan lembur 1 jam didapat pada umur proyek 115
hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp3.972.417.800. Untuk penambahan
lembur 2 jam didapat pada umur proyek 103 hari kerja dengan total biaya proyek
sebesar Rp3.999.942.216, dan untuk penambahan lembur 3 jam didapat pada umur
proyek 102 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp4.023.293.838. Dari
ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada
penambahan lembur 1 jam dengan durasi 115 hari dan total biaya proyek
Rp3.972.417.800. Waktu dan biaya total akibat penambahan tenaga kerja 1 didapat
pada umur proyek 115 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar
Rp3.931.958.999. Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapat pada umur proyek 103
hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp3.909.611.112, dan untuk
penambahan tenaga kerja 3 didapat pada umur proyek 102 hari kerja dengan total
biaya proyek sebesar Rp3.907.904.065. Dari ketiga penambahan tenaga kerja
didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 3 jam dengan
durasi 102 hari dan total biaya proyek Rp3.907.904.065. Perbandingan penambahan
jam lembur ( lembur 2 jam, dengan durasi 103 hari dan biaya total
Rp3.909.611.112) dengan penambahan tenaga kerja ( tenaga kerja 3, dengan durasi
102 hari dan nilai total Rp3.907.904.065) didapat nilai termurah dan durasi tercepat
terdapat pada penambahan tenaga kerja 3 dengan durasi 102 hari dan biaya total
Rp3.907.904.065. Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur
atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang harus
dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan denda.
Tabel
1
Waktu
dan Biaya Percepatan pada Kegiatan Kritis
Lembur
1 Jam
No.
Task
|
Durasi
|
Crashing
|
Biaya
|
Slope
|
||
Normal
(hari)
|
Lembur
1 jam (hari)
|
Normal
|
Lembur 1 jam
|
|||
AJ
|
6
|
10,63
|
1
|
Rp1.356.900
|
Rp1.363.800
|
Rp6.900
|
CL
|
2
|
10,63
|
1
|
Rp1.020.372
|
Rp1.027.861
|
Rp7.489
|
AH
|
6
|
10,63
|
1
|
Rp485.700
|
Rp498.305
|
Rp12.605
|
BJ
|
5
|
5,32
|
1
|
Rp2.312.495
|
Rp2.326.349
|
Rp13.854
|
CD
|
5
|
5,32
|
1
|
Rp2.312.495
|
Rp2.326.349
|
Rp13.854
|
BW
|
4
|
5,32
|
1
|
Rp1.117.400
|
Rp1.135.854
|
Rp18.454
|
AO
|
4
|
5,32
|
1
|
Rp2.671.726
|
Rp2.690.465
|
Rp18.739
|
AK
|
6
|
5,32
|
1
|
Rp1.115.000
|
Rp1.135.854
|
Rp20.854
|
BK
|
5
|
5,32
|
1
|
Rp1.339.000
|
Rp1.361.521
|
Rp22.521
|
BS
|
2
|
3,54
|
1
|
Rp1.339.000
|
Rp1.361.521
|
Rp22.521
|
CC
|
5
|
10,63
|
1
|
Rp1.339.000
|
Rp1.361.521
|
Rp22.521
|
CA
|
2
|
4,43
|
1
|
Rp4.008.239
|
Rp4.036.282
|
Rp28.043
|
A
|
12
|
4,43
|
1
|
Rp10.917.820
|
Rp11.022.370
|
Rp104.550
|
CI
|
1
|
4,43
|
0,5
|
Rp10.827.692
|
Rp10.904.542
|
Rp153.700
|
CB
|
5
|
2,66
|
1
|
Rp8.781.500
|
Rp8.962.293
|
Rp180.793
|
BI
|
5
|
2,66
|
1
|
Rp8.781.500
|
Rp8.962.361
|
Rp180.861
|
AF
|
24
|
0,89
|
2
|
Rp55.991.040
|
Rp56.384.790
|
Rp196.875
|
C
|
12
|
1,77
|
1
|
Rp2.955.600
|
Rp3.180.847
|
Rp225.247
|
BP
|
3
|
3,54
|
1
|
Rp33.439.287
|
Rp33.674.430
|
Rp235.143
|
CX
|
12
|
3,54
|
1
|
Rp14.367.600
|
Rp14.671.815
|
Rp304.215
|
BR
|
1
|
1,77
|
0,5
|
Rp8.781.500
|
Rp8.962.361
|
Rp361.722
|
AL
|
6
|
4,43
|
1
|
Rp77.943.825
|
Rp78.491.864
|
Rp548.039
|
BX
|
4
|
4,43
|
1
|
Rp91.304.755
|
Rp91.946.523
|
Rp641.768
|
BL
|
3
|
4,43
|
1
|
Rp116.743.162
|
Rp117.563.137
|
Rp819.975
|
AI
|
6
|
2,66
|
1
|
Rp114.711.893
|
Rp115.642.329
|
Rp930.436
|
CE
|
3
|
0,89
|
1
|
Rp139.539.289
|
Rp140.521.726
|
Rp982.437
|
B
|
12
|
1,77
|
1
|
Rp16.095.000
|
Rp17.314.957
|
Rp1.219.957
|
CM
|
6
|
5,32
|
1
|
Rp231.025.611
|
Rp232.907.786
|
Rp1.882.175
|
AX
|
12
|
10,63
|
1
|
Rp655.666.808
|
Rp660.995.242
|
Rp5.328.434
|
Tabel
2
Waktu
dan Biaya Percepatan pada Kegiatan Kritis
Lembur
2 Jam
No.
Task
|
|
Normal
|
Crashing
|
Percepatan
|
Slope
|
|
Durasi
(Hari)
|
Biaya
|
Durasi (Hari)
|
Biaya
|
|||
AH
|
6
|
Rp485.700
|
1
|
5
|
Rp492.666
|
6.966,00
|
AJ
|
6
|
Rp1.356.900
|
1
|
5
|
Rp1.375.538
|
18.638,00
|
CL
|
2
|
Rp1.020.372
|
1
|
1
|
Rp1.043.243
|
22.871,00
|
BJ
|
5
|
Rp2.312.495
|
1
|
4
|
Rp2.346.154
|
33.659,00
|
CD
|
5
|
Rp2.312.495
|
1
|
4
|
Rp2.346.154
|
33.659,00
|
AO
|
4
|
Rp2.671.726
|
1
|
3
|
Rp2.726.580
|
54.854,00
|
BW
|
4
|
Rp1.117.400
|
1
|
3
|
Rp1.172.361
|
54.961,00
|
AK
|
6
|
Rp1.115.000
|
1
|
5
|
Rp1.172.361
|
57.361,00
|
BK
|
5
|
Rp1.339.000
|
1
|
4
|
Rp1.404.572
|
65.572,00
|
CC
|
5
|
Rp1.339.000
|
1
|
4
|
Rp1.404.572
|
65.572,00
|
BS
|
2
|
Rp1.339.000
|
1
|
1
|
Rp1.404.573
|
65.573,00
|
CA
|
2
|
Rp4.008.239
|
1
|
1
|
Rp4.090.252
|
82.013,00
|
A
|
12
|
Rp10.917.820
|
2
|
10
|
Rp11.220.333
|
151.256,50
|
AF
|
24
|
Rp55.991.040
|
4
|
20
|
Rp57.136.994
|
286.488,50
|
C
|
12
|
Rp2.955.600
|
2
|
10
|
Rp3.609.504
|
326.952,00
|
CX
|
12
|
Rp14.367.600
|
2
|
10
|
Rp15.256.093
|
444.246,50
|
CI
|
1
|
Rp10.827.692
|
0,5
|
0,5
|
Rp11.050.008
|
444.632,00
|
BI
|
5
|
Rp8.781.500
|
1
|
4
|
Rp9.307.650
|
526.150,00
|
CB
|
5
|
Rp781.500
|
1
|
4
|
Rp9.307.650
|
526.150,00
|
BP
|
3
|
Rp33.439.287
|
1
|
2
|
Rp34.123.637
|
684.350,00
|
BR
|
1
|
Rp8.781.500
|
0,5
|
0,5
|
Rp9.307.650
|
1.052.300,00
|
AL
|
6
|
Rp77.943.825
|
1
|
5
|
Rp79.538.996
|
1.595.171,00
|
B
|
12
|
Rp16.095.000
|
2
|
10
|
Rp19.648.000
|
1.776.500,00
|
BX
|
4
|
Rp91.304.755
|
1
|
3
|
Rp93.173.176
|
1.868.421,00
|
BL
|
3
|
Rp116.743.162
|
1
|
2
|
Rp119.131.582
|
2.388.420,00
|
AI
|
6
|
Rp114.711.893
|
1
|
5
|
Rp117.415.006
|
2.703.113,00
|
CE
|
3
|
Rp139.539.289
|
1
|
2
|
Rp142.383.469
|
2.844.180,00
|
CM
|
6
|
Rp231.025.611
|
1
|
5
|
Rp236.497.492
|
5.471.881,00
|
AX
|
12
|
Rp655.666.808
|
2
|
10
|
Rp671.173.204
|
7.753.198,00
|
Tabel
3
Waktu
dan Biaya Percepatan pada Kegiatan Kritis
Lembur
3 Jam
No.
Task
|
Normal
|
Crashing
|
Percepatan
|
Slope
|
||
Durasi
(Hari)
|
Biaya
|
Durasi
(Hari)
|
Biaya
|
|||
AH
|
6
|
Rp485.700
|
1
|
5
|
Rp497.245
|
11.545,00
|
AJ
|
6
|
Rp1.356.900
|
1
|
5
|
Rp1.387.771
|
30.871,00
|
CL
|
2
|
Rp1.020.372
|
1
|
1
|
Rp1.059.457
|
39.085,00
|
BJ
|
5
|
Rp2.312.495
|
1
|
4
|
Rp2.366.931
|
54.436,00
|
CD
|
5
|
Rp2.312.495
|
1
|
4
|
Rp2.366.931
|
54.436,00
|
AO
|
4
|
Rp2.671.726
|
1
|
3
|
Rp2.764.368
|
92.642,00
|
BW
|
4
|
Rp1.117.400
|
1
|
3
|
Rp1.210.969
|
93.569,00
|
AK
|
6
|
Rp1.115.000
|
1
|
5
|
Rp1.210.969
|
95.969,00
|
BK
|
5
|
Rp1.339.000
|
1
|
4
|
Rp1.449.928
|
110.928,00
|
BS
|
2
|
Rp1.339.000
|
1
|
1
|
Rp1.449.928
|
110.928,00
|
CC
|
5
|
Rp1.339.000
|
1
|
4
|
Rp1.449.928
|
110.928,00
|
CA
|
2
|
Rp4.008.239
|
1
|
1
|
Rp4.148.169
|
139.930,00
|
A
|
12
|
Rp10.917.820
|
2
|
10
|
Rp11.428.727
|
170.302,00
|
C
|
12
|
Rp2.955.600
|
2
|
10
|
Rp4.060.878
|
368.426,00
|
AF
|
24
|
Rp55.991.040
|
5
|
19
|
Rp57.929.273
|
387.646,60
|
CX
|
12
|
Rp14.367.600
|
2
|
10
|
Rp15.871.661
|
752.030,50
|
CI
|
1
|
Rp10.827.602
|
0,5
|
0,5
|
Rp9.671.286
|
889.768,00
|
CB
|
5
|
Rp8.781.500
|
1
|
4
|
Rp9.671.286
|
889.786,00
|
BI
|
5
|
Rp8.781.500
|
1
|
4
|
Rp9.708.786
|
927.286,00
|
BP
|
3
|
Rp33.439.287
|
1
|
2
|
Rp 34.596.730
|
1.157.443,00
|
BR
|
1
|
Rp8.781.500
|
0,5
|
0,5
|
Rp9.671.286
|
1.779.572,00
|
B
|
12
|
Rp16.095.000
|
2
|
10
|
Rp 22.105.398
|
3.005.199,00
|
AL
|
6
|
Rp77.943.825
|
1
|
5
|
Rp80.641.882
|
2.698.057,00
|
BX
|
4
|
Rp91.304.755
|
1
|
3
|
Rp 94.465.077
|
3.160.322,00
|
BL
|
3
|
Rp116.743.162
|
1
|
2
|
Rp120.783.460
|
4.040.298,00
|
AI
|
6
|
Rp114.711.893
|
1
|
5
|
Rp119.281.901
|
4.570.008,00
|
CE
|
3
|
Rp139.539.289
|
1
|
2
|
Rp144.370.744
|
4.831.455,00
|
AX
|
12
|
Rp655.666.808
|
2
|
10
|
Rp676.178.609
|
10.255.900,50
|
CM
|
6
|
Rp231.025.611
|
1
|
5
|
Rp240.279.611
|
9.254.000,00
|
Tabel
4
Tabel
Perbandingan Antara Biaya Total dengan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
|
Durasi
|
Biaya Total
|
|
130
|
Rp. 3.957.973.957
|
1
|
115
|
Rp 3.931.958.999
|
2
|
103
|
Rp 3.909.611.112
|
3
|
102
|
Rp 3.907.805.165
|
Fungsi tujuan:
Minimum
Z = 3.957.973.957 x1 + 3.931.958.999 x2
Kendala :
x1 + x2 + x3 = 130
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan data serta hasil analisis
dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten
Kulon Progo, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Waktu dan Biaya total proyek pada
kondisi normal sebesar 130 hari dengan biaya Rp. 3.957.973.957, setelah
penambahan 1 jam kerja lembur didapaktan durasi crashing 115 hari dan dengan
biaya sebesar Rp. 3.945.016.445, untuk penambahan 2 jam kerja lembur didapatkan
durasi crashing 103 hari dan biaya sebesar Rp. 3.950.619.773 dan untuk
penambahan 3 jam kerja lembur didapatkan durasi crashing 102 hari dengan biaya
Rp3.972.144.637.
2.
Pada penambahan Lembur 1 jam
dibandingkan dengan penambahan tenaga kerja 1
pada durasi ke 130 hari penambahan jam lembur lebih efektif di
bandingkan dengan penambahan tenaga kerja akan tetapi pada durasi selanjutnya
penambahan jam lembur lebih efektif karena dengan durasi yang sama biaya lebih
murah di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja. Pada penambahan jam lembur
2 jam jika di bandingkan dengan penambahan tenaga kerja 2 yang lebih efektif
adalah dengan menambah tenaga kerja
karena dari segi durasi dan biaya lebih cepat dan murah. Dan pada penambahan jam lembur 3 jam jika di
bandingkan dengan penambahan tenaga kerja 3 yang lebih efektif juga dengan
menambah tenaga kerja di bandingkan
dengan menambah jam lembur jika di lihat dari durasi dan biaya nya.
3.
Biaya mempercepat durasi proyek pada
penambahan jam lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan
dikenakan denda.
DAFTAR
PUSTAKA
Siringoringo, Hotniar. Seri Teknik Riset
Operasional. Pemograman Liniear. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7184
Komentar
Posting Komentar